Sambung pucuk
- Dilakukan pada bibit umur 3 bulan.
- Entres diambil dari klon-klon unggul,misalnya ICS 60, ICS 13, TSH 858, UIT 1 dan GC 7.
- Entres berupa cabang-cabang plagiotrop yang sehat dan tidak sedang bertunas (flush), warna hijau kecoklatan, diameter ± 1 cm.
- Batang bawah dipotong datar, disisakan 3 lembar daun.
- Untuk satu sambungan diambil 3 mata tunas entres.
- Pangkal entres disayat miring pada kedua sisi sehingga runcing seperti baji.
- Entres disisipkan pada ujung batang bawah yang dibelah, pertautan diikat tali dan entres ditutup kantong plastik.
- Diamati setelah 10 – 15 hari.
- Pada sambungan jadi tunas dibiarkan tumbuh sepanjang ± 2 cm. kemudian tutup entres dibuka, tanpa melepas tali ikatan pertautan. Tali ikatan pertautan dibuka setelah tunas baru berumur 3 bulan.
- Bibit siap ditanam ke lapangan setelah berumur 7 bulan.
Okulasi
- Dilakukan pada bibit umur 3 bulan.
- Entres diambil dari klon-klon unggul, misalnya ICS 60, TSH 858, UIT 1, ICS 13 dan GC 7.
- Entres berupa cabang-cabang plagiotrop yang sehat , tidak sedang bertunas (flush), warna hijau kecoklatan, diameter ± 1 cm.
- Letak tempelan (pertautan ) di bagian hipokotil.
- “Jendela” okulasi dibuat dengan cara menoreh kulit vertikal sejajar sepanjang 3 cm, jarak antar torehan 0,8 cm. Di ujung bawah torehan dipotong horisontal sehingga terbentuk lidah kecil.
- Pengikatan dari bawah ke atas dengan susunan seperti genteng.
- Tali pengikat dibuka dan diamati umur 2 – 3 minggu.
- Pada okulasi jadi, batang bawah dilengkungkan untuk memacu pertumbuhan tunas baru.
- Pada okulasi yang gagal, diulang pada sisi yang berlawanan.
- Batang bawah dipotong 5 cm di atas pertautan setelah tunas baru memiliki 6 lembar daun dewasa.
- Pemupukan setiap 2 minggu dengan Urea 2 gram / bibit.
- Bibit siap dipindah ke lapangan setelah berumur 8 – 9 bulan dengan ciri-ciri diameter batang 0,7 cm, tinggi ± 50 cm dan jumlah daun ± 12 lembar.
No comments:
Post a Comment